Perpisahan yang Tidak Memisahkan
PERPISAHAN YANG TIDAK MEMISAHKAN

3 tahun duduk
dibangku SMA bagaikan memakan seporsi rujak secara perlahan dengan meresapi bumbunya.
Di tiga tahun yang singkat ini kita diajarkan bagaimana pentingnya persahabatan
yang kadang bisa lebih solid dari keluarga. Semua hal dilakukan bersama-sama, terlepas
baik buruknya, terlarang ataupun tidak, yang penting berbahagia. Itulah azas
yang dianut oleh siswa SMA.
Masa emas ini
adalah masa yang penuh tantangan, perjuangan, kebahagiaan, kebersamaan, dan
kesedihan. Semua hal ada disini. Kita merasakan bahagia saat mendapat nilai
yang baik pada pelajaran favorit sampai-sampai sudah lupa bagiman cara
tersenyum dan hanya bisa melompat-lompat sambil berteriak. Kita juga merasakan kecewa
yang sangat amat ketika mendapatkan nilai ulangan yang tidak memuaskan, padahal
kita sudak menukarkan berjam-jam malam dengan tumpukan buku-buku rumus yang
penuh dengan angka-angka. Kita juga kadang-kadang iseng menjahili teman sampai
batas kesabarannya. Kita juga sering berbicara bahkan tidur ketika guru didepan
menerangkan pelajaran. Kita juga pernah bolos jam pelajaran lalu pergi kekantin
dengan alasan meminjam buku diperpustakaan. Kita juga sering secara diam-diam
keluar barisan upacara lalu pergi kebelakang kelas dengan alasan sakit.
Sungguh, masih banyak hal-hal “ajaib” yang kita lakukan semasa SMA.
Untaian hal-hal
“menabjubkan” ini akan membayagi semua langkah dan gerak kita saat tidak lagi
bersama, sebagai bentuk interpretasi bahawa kita sebenarnya rindu dan ingin
kembali bersama namun malu untuk mengungkapkannya.
Menahan rasa
rindu sama halnya merasakan sakit yang terpendam. Mengapa bisa? Karena rekaman
semua kajadian selama tiga tahun ini tidak hanya tersimpan didalam otak tapi
juga bersemayam dilembah hati.
Itulah sebabnya
mengapa masa ini saya ibaratkan dengan memakan seporsi rujak. Teman-teman
semuanya, yakinlah, kita akan bersama, dan berkumpul kembali walau belum tentu
kapan dan dimana, apakah setahun, sepuluh tahun lagi, ataupun tidak seama
sekali. Tetapi yang pasti kita telah mengurai masa-masa indah bersama selama
tiga tahun lalu.
Semoga
perpisahan ini tidak menjadi perpisahan yang memisahkan. Karena percayalah
bahwa aku, kamu dan kita semua adalah satu.
Qarel Muhammad
Hawari
Komentar
Posting Komentar