Didalam Dinginnya Malam
Didalam Dinginnya Malam
Dalam teguhnya takbirul ikhram
dia menghayati alunan doa Iftitah yang diucapnya
dengan pelan dan tartil. Dilanjutkan dengan Ummul Quran (Al-Fatihah), tujuh
ayat yang mulia. Matanya sesekali terpejam menghayati makna yang diucapkan. Dilanjutkannya
dengan hafalan surah Qaaf (surah ke 50). Dengan pelan dia mengeja surah itu,
perlahan matanya mulai berkaca-kaca tenggelam bersama keagungan firman Allah.
Kelopak matanya berair mata dan perlahan menyentuh kulit pipinya, bersinar
ditimpa cahaya.
Dalam lurus punggungnya ruku’.
Dia memuji: Maha Suci Engkau Yang Maha
Agung Ya Rabb. Bentuk kekerdilan seorang hamba dihadapan Sang Pencipta.
Diulangnya tiga kali bacaan itu, matanya yang masih basah menatap lurus
kesajadah tempatnya sujud.
Tegak tubuhnya mengambil posisi
i’tidal, lisannya berbisik: Ya Allah,
bagi-Mu Segala Puji Sepenuh Langit dan Bumi..
Syahdu gerakannya dalam sujud,
tubuhnya tersungkur keatas sejadah. Mengakui bertapa rendahnya dirinya
dihadapan Sang Khaliq, airmatanya kembali mengalir deras dan mulai menetes
kepermukaan sajadah. Maha Suci Engkau
Yang Maha Tinggi Dengan Segala Puji Bagimu..
Dia membetulkan posisi, kembali
berdiri menyelesaikan rakaat keduanya. Dia membaca surah Ar-Rahmaan, yang juga
merupakan surah yang dihafalnya juga. Dia paham benar bagaimana Allah menjelaskan
apa saja rahmat dan rizki-Nya yang ceritakan dalam surah itu, dirinya terasa
terpukul ketika Allah bertanya nikmat
nama lagi yang kengkau dustakan? Setiap ayat itu terulang, kepalanya
menunduk dan matanya terpejam kembali mengalirkan air mata. Begitulah sebanyak
31 kali ayat itu di ulang dalam surah Ar-Rahmaan.
Dia memperlama sujud terakhirnya
, hatinya terus berdzikir memohon ampun kepada Allah, lalu duduk pada posisi
sempurna tahiyyat akhir. Lisannya berucap lirih: segala keormatan, heberkahan,
kesejahteraan, kemuliaan dan segala kebaikan bagi Mu duhai Allah. Untaian salam
dan keberkahan kurangkaikan kepadamu wahai manusia agung (Muhammad SAW) semoga
untukmu dan kami serta untuk hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada
tuhan melainkan Allah, dan Nabi Muhammad
adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kesejahteraan atas junjungan
mulia Nabi Muhammad SAW dan segenap keluagranya, sebaagimana Engkau memberi
rahmat kesejahteraan keatas junjungan Nabi Ibrahim AS dan seluruh keluarganya.
Maka sungguh Ya Allah, di seluruh jagad semesta ini, Engkaulah yang Terpuji, Agung
dan Maha Mulia.
Wajahnya dihadapkan kekanan dan
kekiri dengan syahdu diaa mengucapkan Assalamu’alaikum
warahmatullah..
Selesai shalat dia tidak langsung
bernjak, tapi mengubah posisi duduknya. Melipat kedua kakinya kebelakang dan
mengangkat kedua telapak tangannya dan mengangkat wajah penuh harap didepan qiblat.
Dia berdoa : Ya Allah Bagimu segala Puji dan Kemuliaan. Engkaulah Sang penegak
langit tanpa tiang dan penetap bumi tanpa penopang, Engkaulah yang menurunkan
hujan untuk meneduhkan panasnya cahaya matahari. Engakulah yang melukis lisan
bintang dan bulan agar selalu berdzikir memuji-Mu. Engakulah segala yang Haq dan
sumber kebenaran. Kepadamu-Lah hamba bertawakkal, kepadamu-Lah hamba mengadu.
Hamba mengakui kenikmatan yang Engkau limpahkan kepenjuru bumi dan kepada Hamba.
Hamba mengakui dosa-dosa hamba. Ampunkanlah hamba karena tidak ada yang dapat
menerima taubat atas dosa hamba selain Engkau yang Maha Pemurah dan Maha
Penerima Taubat.
Begitulah dia menghabiskan ikatan nafasnya dimalam itu
dengan hal yang mulia. Menghadiri undangan Allah dan sujud dihadapan-Nya.
semoga kita semua menjadi insan yang selalu menjaga shalat tahajjud dan terus membadahkan hati dengan kebaikan agar iman dan dapat tumbuh mekar disana.
semoga kita semua menjadi insan yang selalu menjaga shalat tahajjud dan terus membadahkan hati dengan kebaikan agar iman dan dapat tumbuh mekar disana.
Ba’da Dzuhur, Qarel
Nama : Qarel Muhammad Hawari
Lahir di langsa, aceh 17 tahun
yang lalu. Aktif di grup kaligrafi kufi di facebook. Seorang anggota Forum Osis
Nusantara

Komentar
Posting Komentar