Didalam Dinginnya Malam


Didalam Dinginnya Malam
Dalam dingin malam dia menyibak selimut yang membalut tubuhnya. Ada janji dengan Tuhannya untuk bertemu dimalam ini. Selesai menyempurnakan wudhu dimalam itu, dia mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian taqwanya. Mengoleskan parfum disekitar kerah baju, lengan dan dada pada bajunya. Begitulah sunnah dalam menghapap Allah. Memberikan dan mmempersiapkanj yang terbaik untuk Allah. Wajahnya tersenyum bahagia, undangan Allah telah dia penuhi dimalam ini untuk berjumpa, curhat dan mengadu tentang hidup dan cita-citanya. Disaat itu juga beribu-ribu malaikat rahmat turun dan bergegas dari lapisan-lapisan langit berkumpul disekitarnya yang sedang membentangkan sajadah tepat menghadap qiblat. Bersiap-siap untuk mengaminkan doa yang panajatkan tamu Allah itu.
Dalam teguhnya takbirul ikhram dia menghayati alunan doa Iftitah yang  diucapnya dengan pelan dan tartil. Dilanjutkan dengan Ummul Quran (Al-Fatihah), tujuh ayat yang mulia. Matanya sesekali terpejam menghayati makna yang diucapkan. Dilanjutkannya dengan hafalan surah Qaaf (surah ke 50). Dengan pelan dia mengeja surah itu, perlahan matanya mulai berkaca-kaca tenggelam bersama keagungan firman Allah. Kelopak matanya berair mata dan perlahan menyentuh kulit pipinya, bersinar ditimpa cahaya.
Dalam lurus punggungnya ruku’. Dia memuji: Maha Suci Engkau Yang Maha Agung Ya Rabb. Bentuk kekerdilan seorang hamba dihadapan Sang Pencipta. Diulangnya tiga kali bacaan itu, matanya yang masih basah menatap lurus kesajadah tempatnya sujud.
Tegak tubuhnya mengambil posisi i’tidal, lisannya berbisik: Ya Allah, bagi-Mu Segala Puji Sepenuh Langit dan Bumi..
Syahdu gerakannya dalam sujud, tubuhnya tersungkur keatas sejadah. Mengakui bertapa rendahnya dirinya dihadapan Sang Khaliq, airmatanya kembali mengalir deras dan mulai menetes kepermukaan sajadah. Maha Suci Engkau Yang Maha Tinggi Dengan Segala Puji Bagimu..
Dia membetulkan posisi, kembali berdiri menyelesaikan rakaat keduanya. Dia membaca surah Ar-Rahmaan, yang juga merupakan surah yang dihafalnya juga. Dia paham benar bagaimana Allah menjelaskan apa saja rahmat dan rizki-Nya yang ceritakan dalam surah itu, dirinya terasa terpukul ketika Allah bertanya nikmat nama lagi yang kengkau dustakan? Setiap ayat itu terulang, kepalanya menunduk dan matanya terpejam kembali mengalirkan air mata. Begitulah sebanyak 31 kali ayat itu di ulang dalam surah Ar-Rahmaan.
Dia memperlama sujud terakhirnya , hatinya terus berdzikir memohon ampun kepada Allah, lalu duduk pada posisi sempurna tahiyyat akhir. Lisannya berucap lirih: segala keormatan, heberkahan, kesejahteraan, kemuliaan dan segala kebaikan bagi Mu duhai Allah. Untaian salam dan keberkahan kurangkaikan kepadamu wahai manusia agung (Muhammad SAW) semoga untukmu dan kami serta untuk hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah, dan Nabi  Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kesejahteraan atas junjungan mulia Nabi Muhammad SAW dan segenap keluagranya, sebaagimana Engkau memberi rahmat kesejahteraan keatas junjungan Nabi Ibrahim AS dan seluruh keluarganya. Maka sungguh Ya Allah, di seluruh jagad semesta ini, Engkaulah yang Terpuji, Agung dan Maha Mulia.
Wajahnya dihadapkan kekanan dan kekiri dengan syahdu diaa mengucapkan Assalamu’alaikum warahmatullah..
Selesai shalat dia tidak langsung bernjak, tapi mengubah posisi duduknya. Melipat kedua kakinya kebelakang dan mengangkat kedua telapak tangannya dan mengangkat wajah penuh harap didepan qiblat. Dia berdoa : Ya Allah Bagimu segala Puji dan Kemuliaan. Engkaulah Sang penegak langit tanpa tiang dan penetap bumi tanpa penopang, Engkaulah yang menurunkan hujan untuk meneduhkan panasnya cahaya matahari. Engakulah yang melukis lisan bintang dan bulan agar selalu berdzikir memuji-Mu. Engakulah segala yang Haq dan sumber kebenaran. Kepadamu-Lah hamba bertawakkal, kepadamu-Lah hamba mengadu. Hamba mengakui kenikmatan yang Engkau limpahkan kepenjuru bumi dan kepada Hamba. Hamba mengakui dosa-dosa hamba. Ampunkanlah hamba karena tidak ada yang dapat menerima taubat atas dosa hamba selain Engkau yang Maha Pemurah dan Maha Penerima Taubat.
Begitulah dia menghabiskan ikatan nafasnya dimalam itu dengan hal yang mulia. Menghadiri undangan Allah dan sujud dihadapan-Nya.
semoga kita semua menjadi insan yang selalu menjaga shalat tahajjud dan terus membadahkan hati dengan kebaikan agar iman dan dapat tumbuh mekar disana.

Ba’da Dzuhur, Qarel

Nama  : Qarel Muhammad Hawari
Lahir di langsa, aceh 17 tahun yang lalu. Aktif di grup kaligrafi kufi di facebook. Seorang anggota Forum Osis Nusantara

Komentar

Postingan Populer