Ada Bahagia Dihatimu


BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Maha suci Allah yang telah menaburkan rahmat-Nya dipagi hari dan ampunan-Nya dimalam hari sehingga kita selalu hidup dilingkupi dengan rasa syukur kepada-Nya dengan indah. Burung yang terbang membelah tumpukan awan, ikan yang berenang disela ombak terus berdzikir membesarkan asma-Nya. Matahari yang setia membagi cahayanya tanpa pernah iri kepada sinar bulan yang lebih lembut. Sadar bahwa mereka semua adalah ciptaan-Nya. Kuntum-kuntum bunga yang telah dicumbu lebah telah yakin bersiap untuk mekar membagikan senyum kepada semesta yang telah diajarkan Tuhannya. Sepoi-sepoi angin riuh merendah menggoyangkan tubuh rumput dengan indah membelai tubuhnya dengan lembut. Tetes embun dipagi hari mulai menetes dipucuk daun bergerak pelan ditingkahi angin yang bercanda dengannya. Gumpalan awan merayap pelan membuka tirai mentari, mengizinkannya untuk menurunkan tambang-tambang cahaya yang kokoh kehamparan bumi. Gemerlap bintang dimalam hari menambah keindahan pada sketsa langit mempercantik keindahan pada bulan sebagai pemeran utama dipanggung tanpa tiang. Kado terindah berbalut rasa rindu dan cinta yang sangat mendalam kupersembahakan kepada seorang Manusia yang lebih mulia dari pada malaikat, Rasulullah SAW yang dalam kerendahan hatinya terus mendakwahkan kebenaran ajaran Islam ditanah Arab sebagai awal. Sehingga dampak dan konsistensi kebenaran itu dapat kita rasakan dan tertanam dihati setiap insan beriman. Allahumma Shalli ‘ala Muhammad...
Di Syawal ini, saya kembali hadir ditengah kesibukan saudara-saudara dalam beragam aktivitas. Semoga saja untaian nasihat ini tidak mmengganggu jalannya aktivitas saudara. Sungguh tidak ada yang ingin saya banggakan -apa lagi pamer- dalam setiap paragraf ini. Murni bagi saya hanya untuk menyampaikan apa yang saya ketahui. Teringatlah diri ini pada tutur sabda seorang insan mulia yang bemakna orang terbaik adalah orang yang bermanfaat beagi orang lain. Dalam konteks hadits ini saya merealisasikannya dalam bentuk susuan aksara ini.

BAHAGIA ADA DIHATIMU
Saudaraku, dengarkanlah didalam sunyi malam
Sebelum Subuh datang mengucap salam
Ada kegusaran yang terpendam
Sudah lama namun sering terabaikan
Kadang gusar itu tersirat diwajah
Ketika duduk berfikir tanpa arah
Dia selalu berteriak
Tapi kita tidak mau mendengarnya
Tubuh ini setiap harinya terus bergerak
Sesuai keinginan
Bukan kebutuhan
Hati didalam dada meronta
Tentang arah hidup yang salah
Namun kita tidak menyadarinya
Tentang makna bahagia...
-----
Rasa bahagia pasti jadi harapan mutlak kita semua. Tapi sering kali kita tidak memaknai prosesnya, hanya tepaku pada hasil yang telah dicita-citakan. Bahgia bagi para anak muda identik (maaf) dengan segala kebutuhan yang terpenuhi, dapat berselancar didunia maya bersama teman-teman baru, dapat berkumpul bersama sahabat disekolah dan tertawa, dapat mengenakan pakaian dengan model terbaru, memiliki alat komunikasi, ada kendaraan untuk jalan-jalan, tidak kesulitan uang ketika ingin jajan. Maaf ini hanya pandangan saya. Hampir semua anak muda jika hal-hal ini sudah terpenuhi maka rona wajahnya mulai tersenyum. J
Maka jika ini sebagai ukuran, tentu saja itu hanya berlaku pada anak muda, lalu bagaimana dengan anak-anak, orangtua, dan mereka yang berusia senja?. Sungguh kita tidak bisa berpatokan pada “semudah apa hidup kita”. Tapi arti bahagia yang sebenarnya adalah “sepaham apa kita tentang hidup yang dijalani ini”. Apakah hidup ini hanya masa mengurai waktu menunggu mati sambil Menikmati semua hal yang disebut “bahagia”?.
Disisi lain, mereka yang hidupnya lebih “sulit” dari kita tidak pernah (jarang sekali) mengeluh dengan nasibnya yang serba kekurangan. Bahkan disela-sela keterbatasannya itu dia masih sempat memberikan sesuap rezeki miliknya kepada orang yang lebih menderita dibandingkan dirinya. Dia bisa tertawa lepas, bercanda bersama dalam kehangatan kasih keluarga dan menaburkan senyum kemanapun dia berada.
Sekilas serasa sama arti dari dua bahagia yang berbeda itu. Kaerena sama-sama tersenyum dan tertawa. Tapi perbedaannya adalah hati mereka tenang tidak berombak. Tidak ada keluhan mengenai kegusaran dalam hidupnya.
Kualitas kebahagiaaan tidak bisa diukur dari gaya seseorang. Tapi hati yang bertindak dalam hal ini. Kualitas kebahagiaanlah yang meringankan kaki untuk melangkah, tangan untuk memberi, dan bibir untuk tersenyum.
Mendalami apa yang diinginkan oleh hati sebenrnya lebih baik daripada bergabung bersama hal-hal asing yang sama sekali belum kita ketahui sebelumnya.
Begitulah saudaraku, konsep kebahagiaan itu mudah dan simpel sebenranya. Hanya perlu mendengarkan suara hati.
Jangan biarkan hati layu dan menggulung lesu, hidupkan kembali ia pada posisi semula. Pahami tentang pentingnya dia dalam rangkaian hari-harimu. Cukupkan semua kebutuhannya agar semakin peka dan terus berbisaik tentang bahagia.
Hati itu ibarat navigasi dalam hidupmu, dia menentukan kemana arah dan langkah kakimu lewat apa yang telah kau tabur dan kau pupuk diatasnya.
Maka sudah sepantasnya bagi setiap manusia untuk berbahagia. Hanya mendengar apa kata hati.
----
Pastikan hatimu tidah rusuh dan bergemuruh
Tidak risau dan galau
Tidak berombak dan retak
Balut kembali hatimu dengan indahnya lantunan dzikir.
Teduhkan kondisinya agar tetap nyaman
Hindari hal yang diragukan kebaikannya
Pupuk benih tulus dihatimu dalam melakukan sesuatu tanpa mengharap pamrih.
Selamat menuai kebaikan yang telah kau tanan ditaman mungil dan indah. Apakah dia telah berkuntum bunga dan siap meneberkan keindahan mekarnya? Ataukah dia telah rusak menghitam menunggu saat yang tepat untuk “pulang”.

Yogyakarta,
Qarel 2013


Komentar

Postingan Populer