9 TAHUN TSUNAMI ACEH
9 TAHUN TSUNAMI ACEH
Masih lekat dalam ingatan
Ketika air datang memisahkan sukma pada raga keluarga
Tanah Aceh retak dan menganga
Dihempas gempa dicabik ombak kasar setelahnya
Jasad tanpa nyawa berserak terhambur
Aroma anyir dan busuk mengangkasa menemani surya
Tawa kehilangan ruhnya
Kebahagiaan dicabut atas Titah-Nya
Duka bergelung dipucuk langit
Menumpahkan murka raja pada seorang hamba
Apakah Aceh terlalu hina?
Sehingga Tuhan menampar gelombang air
Lalu menjilat tanah Iskandar Muda?
Apakah Aceh terlalu keras hatinya?
Sehingga Tuhan menguliti kerak dosa
Yang melapisi permukaannya
Ataukah Tuhan sebenarnya sayang dan cinta
Pada tanah yang dulunya pernah menyerap habis darah para Belanda
durja
Cukup sekali Tsunami datang
Tulis pesan Tuhan dalam catatan panjang
Kini harapan ada ditanganmu, Aceh
Ingin Berubah atau setia pada amis darah?
Mulia dimata dunia atau hina dengan muslihat para “saudara”
Yogyakarta,
19:45 WIB | 27 Shafar 1435 Hijriah | 30 Desember 2013
Miladiah
Komentar
Posting Komentar