TEKNIK ITU CINTA
TEKNIK ITU
CINTA
Jika ada
pendefinisian cinta yang bersifat absolut, maka tidak akan ditemukan hasilnya,
tapi semuanya mengerucut kapada satu hal yang sama. Begitulah cinta, sudah ditakdirkan baginya untuk
menjelma menjadi kata tanpa benda, tak dapat terlihat secara kasat indra, tapi
dahsyatnya terasa dalam jiwa. Begitu pula kontribusi yang diberikan oleh
mahasiswa Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrasturktur Sipil, secara fisik
tak terlihat tapi efek yang dihasilkan dapat dirasakan.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata teknik mengacu kepada tiga arti dasar yaitu pengetahuan dan kepandaian membuat
sesuatu yg berkenaan dng hasil industri (bangunan, mesin), cara (kepandaian
dsb) membuat atau melakukan sesuatu yg berhubungan dng seni, dan metode atau
sistem mengerjakan sesuatu. Maka sapat disimpulkan teknik adalah ilmu yang
berkutat pada sesuatu yang bersifat logis dan dapat dianalisa secara ilmiah dan
dapat diaplikasikan menjadi sesuatu yang dikerjakan.
Lebih spesifik lagi, TPPIS menjadi jurusan teknik pertama yang dapat
diambil pada jenjang awal D4/S1 yang sudah terkhusus pada keahlian tentang
pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sipil, sebuah pendalaman ilmu dari
program studi teknik sipil. Dalam menjalani tahap pendidikan ini pastinya jalan
yang kami lalui tidaklah mulus dan indah semuanya, banyak hal yang harus kami
hadapi terutama bagi mahasiswa luar daerah yang merubah segala pola hidupnya
ketika sampai di Yogyakarta untuk berkuliah.
Sudah sepatutnya bagi kami seorang Engineer agar
dapat berjibaku dengan ribuan lembar buku berpahat rumus, agar kata cerdas dan
kreatif dapat ditembus. Menghitung kekuatan baja, kemampuan beton, menganalisa
gempa, hingga membaca kayu dalam kemampuan lenturnya. Merumus tabel angka,
menjelmakannya dalam grafik statistika, membuatnya dalam bentuk kurva agar
mudah dibaca. Membaca kecepatan angin dan cahaya, menulis bobot udara dan nilai
kedap lembaran kaca. Menggoreskan sketsa yang masih menumpuk dalam kepala,
menjadikannya karya nyata agar dapat dinikmati semua. Jika orang hanya
menganggapnya kalau ini tidak seru dan menyulitkan, maka dengan keras kami akan
menjawab tidak, ini menjadi bukti cinta yang dipupuk dengan hati untuk
menumbuhkan Indonesia.
Sangat khas jika seorang anak teknik berbicara, tidak
sekedar retorika dia bersuara. Tapi memegang bukti dan data, karena sifat sains
sudah mutlak bagi kami untuk menjelma dalam setiap kata. Jika dimisalkan
berdiskusi tentang sebuah jembatan yang dibangun, orang-orang hanya mengetahui
bahwa jembatan itu adalah sebuah jalan yang ditopang oleh tiang tiang, maka
para Engineer lebih dari itu, dengan kekuatan pondasi dibuka pembicaraannya,
tentang perkerasan jalan dia beretorika, apakah Truss, Arch, atau Suspension
dijelaskan tipenya, tentang momen ala Analisis Struktur dia bicara, lalu
ditutup dengan teori pamungkasnya tentang beban yang bejalan ditiap sendinya.
Sudah sangat yakin bagi kami untuk memilih jalan ini sebagai
warna yang akan menghiasi masa depan kami. Kami akan terus tekun dan
merencanakan hadiah besar bagi Indonesia. dengan ceria kami akan memoles senyum
Indonesia agar terlihat gagah dimata dunia, dengan setia pada Bhinneka kami
menyusuri tanah pertiwi untuk memberikan fasilitas dan rumah yang layak bagi
kehidupan wagranya. Sedikitpun kami tidak malu, kami yakin bahwa hanya dengan
menyamaratakan pembagunan di Indonesia-lah kita akan jaya. Maka terimalah
persembahan cinta dari kami, cinta yang akan menuntun Indoensia menjadi juara
dimata dunia!
Qarel
adalah warga Langsa, Aceh, sekarang sedang menempuh pendidikan Sarjana Sains
Terapan Jurusan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Universitas Gadjah Mada angkatan 2013
Komentar
Posting Komentar